Diantara kita pasti atau pernah menunda pekerjaan. Kita mengetahui bahwa menunda pekerjaan sama saja menarik kesenangan lebih dahulu dan membuat kesengsaraan kemudian.
Walaupun kita tahu bahwa penunda pekerjaan adalah bahaya, anehnya kita tetap saja mengulangi tindakan tersebut. Dan kita merasa nyaman melakukan itu.
Ketika kita merasa nyaman dengan kebiasaan menunda pekerjaan, berarti ini sudah masuk habbit atau lebih sederhananya menjadi karakter kita.
Selain itu, ketika kita ditanyakan mengenai pekerjaan, kebanyakan menjawab “hampir selesai”. Fakta menyedihkan menunjukan bahwa “hampir selesai” bisa berarti “belum dimulai”. Jangan biarkan ini terjadi pada kita.
Alasan Menunda Pekerjaan Dan Dampaknya
Pertama, kebiasaan kita adalah sering menunda-nunda pekerjaan dengan alasan masih lama atau masih jauh. Dari kebiasaan ini akan menimbulkan biaya waktu yang mahal.
Dampak paling besar adalah kita menumpuk pekerjaan di akhir waktu dan karena dilakukan dengan tergesa-gesa maka kemunkinan salah sangat besar.
Dampak lainnya ketika pekerjaan menumpuk pasti ada waktu yang dikorbankan, seperti mengorbankan pekerjaan lain, mengorbankan waktu untuk keluarga dan mengorbankan biaya dan kesehatan.
Kedua, lagi tidak mood melakukan pekerjaan sehingga takut kurang konsentrasi atau tidak fokus. Secara logika alasan ini bagus, tetapi secara psikologi ini termasuk penyakit prokrastinasi.
Definisi prokrastinasi adalah menunda pekerjaaan yang sifatnya penting diganti dengan pekerjaan yang sifatnya kurang penting bahkan tidak penting. Seperti menunda menyelesaikan tugas diganti dengan main gadget.
Prokrastinasi dapat memperburuk manajemen waktu kita karena pekerjaan akan semakin menumpuk dan nantinya menjadi semakin malas untuk menyelesaikan.
Awalnya menunda pekerjaan untuk menghindari stres tetapi akan membuat frustasi dan menghambat menyelesaikan tugas karena bekerja di bawah tekanan waktu pada akhirnya.
Ketiga, alasan menunda pekerjaan adalah terlalu banyaknya tugas atau pekerjaan yang kurang menyenangkan.
Rutin melakukan pekerjaan yang banyak (over load) dapat membuat susah untuk konsentrasi dan kemunkinan salah sangat besar. Di samping itu, juga cenderung mengurangi produktivitas.
Keempat adalah karena faktor eksternal seperti ada tamu yang mendadak, kewajiban keluarga di luar rencana, sakit dan lain lain. Faktor eksternal ini frekuensinya rendah sehingga jarang terjadi.
Tips Mengatasi Menunda Pekerjaan
Merubah agar tidak menunda pekerjaan tidaklah mudah. Hal ini karena sudah menjadi habbit yang terinternalisasi dalam tubuh dan kita sudah merasa nyaman menunda pekerjaan.
Kebiasaan menunda pekerjaan sangat sulit untuk dirubah. Membutuhkan komitmen yang kuat, kerja keras dan mengerahkan kekuatan fisik dan mental agar bisa merubah kebiasaan menunda pekerjaan.
Lakukan secara step by step agar mudah dan tidak tertekan. Berikut ini teknik sederhana merubah kebiasaan menunda pekerjaan.
Pertama, jangan menunggu waktu. Kerjakan apa yang dapat kita kerjakan, dengan apa yang kita miliki, dan di tempat kita berdiri sekarang.
Jangan menunggu, waktu tidak pernah bisa tepat. Mulailah saat ini dengan sumber daya yang kita miliki karena fasilitas, ide, teknik yang lebih baik akan kita temukan sambil bekerja.
Kerjakan sekarang! Kalimat ini harus menjadi pendorong yang kuat. Semakin cepat kita bekerja, maka semakin banyak yang kita pelajari dan pengalaman yang kita peroleh. Tentunya juga semakin banyak pekerjaan yang diselesaikan.
Kedua, buatlah skala prioritas. Kita harus mampu membedakan antara aktivitas penting dan tidak penting. Kemudian kita fokus ke aktivitas penting.
Cara terbaik untuk mengatasi penundaan adalah mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan. Salah satunya adalah persiapan memilah aktivitas penting dan tidak penting.
Kemudian aktivitas penting dijadikan skala prioritas. Menentukan skala prioritas berarti berusaha menentukan mana yang harus didahulukan berdasarkan tingkat kepentingannya.
Skala prioritas dilakukan agar pekerjaan tidak menumpuk atau over load sehingga dapat menghindari stres dan rasa malas melakukan. Termasuk berani mengatakan “tidak” untuk akrivitas yang tidak penting.
Ketiga, kerjakan satu demi satu. Kata orang bijak, “sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit” tindakan kecil yang dilakukan dengan konsisten akan mengalahkan tindakan besar yang tidak dilakukan dengan continue.
Cara untuk mengatasi penundaan adalah mengalihkan perhatian dari tugas besar ke tugas utama dan dipecah menjadi tindakan kecil yang sistematis sehingga akan terasa ringan untuk menyelesaikan.
Kerjakan satu demi satu juga berarti apapun pekerjaannya semua dimulai dari kata “mulai”. Kareba menurut Lao-tze “perjalanan 1000 mil dimulai dengan langkah pertama”.
Keempat, ciptakan kenyamanan. Ruang kerja nyaman, bersih dan rapi membuat kita fokus mengerjakan sesuatu. Dan ketika kita gembira melakukan aktivitas maka meyelesaikan tugas akan terasa lebih cepat.
Mulailah dengan membersihkan meja, buat suasana nyaman, letakan benda benda yang tidak perlu ke belakang sampai kita hanya fokus pada satu pekerjaan untuk diselesaikan. Rasakan keajaiban dalam penyelesaian.
Menciptakan kenyamanan juga biasanya diawali dengan memilih pekerjaan yang sesuai passion dan pekerjaan yang disukai. Pasti prosesnya akan terasa nyaman ketika melakukan aktivitas penyelesaian pekerjaan.