Waktu sangat berharga dan tak bisa diulang. Begitu berharganya sampai orang barat mengatakan The Time Is Money. Perbedaannya uang kalau hilang bisa dicari sedangkan waktu tak bisa diganti.
Waktu sangat terbatas, maka harus digunakan sebaik munkin. Sama sama satu jam nilainya bisa beda tergantung cara memanfaatkan. Begitu juga Allah memberikan kepada manusia sehari semalam ksama sama 24 jam, tetapi hasilnya jelas berbeda setiap orang, tergantung cara memanfaatkan waktu yang ada.
Kebiasaan kita adalah sering menunda-nunda pekerjaan dengan alasan masih lama atau masih jauh. Dari kebiasaan ini akan menimbulkan biaya waktu yang mahal.
Dampak paling besar adalah kita menumpuk pekerjaan di akhir waktu dan karena dilakukan dengan tergesa-gesa maka kemunkinan salah sangat besar.
Dampak lainnya ketika pekerjaan menumpuk pasti ada waktu yang dikorbankan, seperti mengorbankan pekerjaan lain, mengorbankan waktu untuk keluarga dan mengorbankan biaya dan kesehatan.
Selain itu, ketika kita tidak tepat waktu maka akan mengecewakan orang lain. Seperti ketika kita telat, maka pasti mengecewakan orang yang menunggu.
Waktu akan terus berjalan dan tidak bisa diulang bahkan tidak bisa disimpan. Satu satunya cara menaklukan waktu adalah dengan menggunakan waktu sebaik munkin.
Quality Time
Kekuatan waktu sudah dinyatakan Sayyidina Ali, jika hari ini lebih baik dengan hari kemaren maka termasuk orang beruntung. Tetapi jika hari ini sama dengan hari kemarin dianggap rugi.
Kita harus bergerak dan terus maju. Ibarat menaiki sepeda untuk menjaga keseimbangan maka harus bergerak maju. Kalau berhenti di tempat akan jatuh karena waktu terus belalu.
Ada banyak alasan bagi banyak orang saat diminta untuk bekerja produktif, seperti banyak acara, tidak ada waktu, ada meeting begitulah orang selalu sibuk ketika ditanya tentang produktivitas.
Padahal sok sibuk tidak sama dengan produktivitas. Seharusnya kita selalu punyak waktu, jika kita memanfaatkannya dengan baik.
Menggunakan waktu sebaik munkin dengan memperbaiki kualitas kerja dapat membantu kita efisiensi waktu plus efisiensi biaya. Bahkan kualitas waktu yang dilakukan akan menambah produktivitas.
Hukum Efisiensi
Hukum efisiensi pertama adalah salah satu pemakaian waktu paling buruk adalah mengerjakan tugas dengan baik, tugas yang seharusnya tidak perlu dikerjakan.
Kebanyakan waktu yang digunakan adalah sesuatu yang tidak begitu berdampak terhadap kita. Kadang kita hanya main Hand Phone, memperbaiki cincin, keris dan lain sebagainya. Sesuatu yang tidak penting tetapi kita kerjakan dengan baik.
Untuk menuju paling penting, perlu kita melakukan identifikasi tujuan dan impian hidup kita. Kemudian kita fokus pada aktivitas yang berdampak pada pengembangan dan kualitas tujuan hidup yang telah ditetapkan.
Hukum efisiensi kedua adalah tidak pernah ada cukup waktu untuk mengerjakan semua pekerjaan, tetapi akan cukup waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang paling penting.
Hal ini linier dengan pentingnya menetapkan tujuan dan impian agar kita dapat melakukan efisiensi waktu dan kualitas aktivitas.
Tujuan dan impian mempengaruhi dan selalu menentukan tindakan yang dilakukan hari ini. Sehingga fokus kita pada kegiatan dan pencapaian hanya motivasi dan produk dari kegiatan.
Sederhananya kita harus tulis semua aktivitas yang kita lakukan, kemudian ambil tiga aktivitas yang paling berdampak terhadap pengembangan diri. Selanjutnya fokus menuju ke titik impian tersebut.
Secara umum kita harus harus membuat keputusan yang lebih baik mengenai waktu. Jadi, ubahlah cara kita melihat waktu dengan menggunakan waktu secara berkualitas.
Kuadran Stephen Covey
Dalam kehidupan kita harus membuat skala prioritas. Sebab dengan tujuan yang jelas maka kita bisa fokus untuk menggunakan waktu sebaik munkin menuju tujuan. Skala prioritas ini turunan dari tujuan dan target hidup kita.
Hukum kesuksesan adalah fokus, yaitu mengerahkan seluruh energi ke satu titik, dan mengarahkan perhatian langsung ke titik tersebut tanpa harus menoleh kiri kanan apalagi melihat ke belakang.
Saat sumber daya fisik dan non fisik terfokus, kekuatan seseorang untuk mencapai tujuan atau impian menjadi semakin besar
Efektifitas dan efisiensi waktu akan tercapai saat kita membuat tujuan hidup dan kita mengarahkan energi menuju kesana. Proses inilah yang membuat waktu kita tidak terbuang.
Kuadran Stephen Covey bisa dijadikan rujukan dalam mengambil keputusan
- Kuadran I Penting dan Mendesak, maka segera laksanakan
- Kuadran II Penting dan Tidak Mendesak, atur waktu untuk menyelesaikan
- Kuadran III Tidak Penting dan Mendesak, delegasikan seseorang untuk mengeksekusi
- Kuadran IV Tidak Penting dan Tidak Mendesak, kerjakan nanti.
Hukum Pareto 80/20
Hukum pareto diperkenalkan oleh Vilfredo Pareto yang terkenal dengan prinsip 80/20, yaitu 20 persen dari aktivitas kita akan menentukan 80 persen dari hasil yang diperoleh.
Celakanya kebanyakan orang banyak tidak fokus ke 10-20 persen aktivitas yang paling berdampak justru lebih menyibukkan pada 80 persen aktivitas yang tidak penting dan kurang berdampak.
Hukum pareto diibaratkan seperti orang bertani. Hasil padi di sawah berawal darI benih yang hanya munkin 20 persen yang ditabur sampai panen menghasilkan padi satu petak sawah.
Kita tidak perlu mengerjakan seluruh kegiatan sampai sibuk melupakan waktu. Karena tidak pernah ada cukup waktu untuk mengerjakan semua pekerjaan, tetapi akan cukup waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang paling penting.
Kita hanya perlu mengenali hasil utama dalam pekerjaan kita. Menganalisis aktivitas yang paling berdampak ke hasil utama dari sekian banyak aktivitas yang kita lakukan.
Kemudian menentukan keahlian utama untuk berdampak ke pengembangan. Keahlian yang tinggi memberi efisiensi waktu dalam mencapai hasil yang optimal. Jadilah ahli yang sesuai dengan hasil utama kita.
Bekerjalah menggunakan sistem jangan menggunakan otot agar 20 persen aktivitas kita berdampak ke 80 persen hasil. Ketika sistem berjalan dengan baik maka sedikit waktu untuk kita bekerja. Bahkan diam-pun kita dapat hasil.
Terakhir untuk mendapatkan hasil lebih banyak dengan bekerja lebih sedikit adalah investasilah brand image. Nama baik kita akan membantu dengan dahsyat dalam membangun jaringan dan hubungan orang lain.
Semakin bagus brang image yang kita bangun, maka akan berdampak terhadap semakin baiknya kinerja. Saat kinerja baik otomatis produktivitas meningkat.
Brand image selain meningkatkan produktivitas juga fondasi meningkatkan kemudahan dan kecepatan. Terutama kemudahan membangun relasi dan kecepatan mengambil keputusan.