5 Ciri-Ciri Usaha yang Akan Bangkrut di Bulan Pertama

rasyiqi
By rasyiqi
4 Min Read

Banyak orang yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Namun, tidak semua orang bisa mewujudkan cita-cita tersebut. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 14,5% usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mengalami kegagalan dalam setahun pertama beroperasi. Apa saja penyebabnya? Berikut adalah lima ciri-ciri usaha yang akan bangkrut di bulan pertama:

1. Tidak memiliki rencana bisnis yang matang

Rencana bisnis adalah dokumen yang berisi tujuan, strategi, analisis pasar, proyeksi keuangan, dan evaluasi risiko usaha. Rencana bisnis sangat penting untuk membantu pengusaha menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan usaha. Tanpa rencana bisnis yang matang, pengusaha akan kesulitan mengatur arah, sumber daya, dan anggaran usaha. Akibatnya, usaha akan berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas, sehingga mudah terjebak dalam masalah keuangan, persaingan, atau regulasi.

2. Tidak melakukan riset pasar yang cukup

Riset pasar adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi tentang pelanggan, pesaing, pemasok, dan lingkungan bisnis. Riset pasar sangat penting untuk membantu pengusaha memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan, serta mengetahui peluang dan ancaman yang ada di pasar. Tanpa riset pasar yang cukup, pengusaha akan kesulitan menentukan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan pelanggan, menetapkan harga yang kompetitif, dan memilih strategi pemasaran yang efektif. Akibatnya, usaha akan sulit menarik dan mempertahankan pelanggan, serta kalah bersaing dengan pesaing.

3. Tidak memiliki tim yang solid

Tim adalah kumpulan individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Tim sangat penting untuk membantu pengusaha menjalankan usaha dengan lebih efisien dan efektif. Tim yang solid adalah tim yang memiliki komposisi anggota yang seimbang, komunikasi yang lancar, kerjasama yang harmonis, dan kinerja yang optimal. Tanpa tim yang solid, pengusaha akan kesulitan mengelola berbagai aspek usaha, seperti produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Akibatnya, usaha akan mengalami penurunan kualitas produk atau jasa, keterlambatan pengiriman, kesalahan administrasi, konflik internal, atau turnover karyawan.

4. Tidak mengelola keuangan dengan baik

Keuangan adalah aspek yang berkaitan dengan pengelolaan uang dalam usaha. Keuangan sangat penting untuk membantu pengusaha mengukur kesehatan usaha, mengatur arus kas masuk dan keluar, menentukan modal kerja dan investasi, serta membuat laporan keuangan.

Tanpa mengelola keuangan dengan baik, pengusaha akan kesulitan memenuhi kewajiban finansial usaha, seperti membayar gaji karyawan, menyediakan bahan baku, membayar pajak, atau melunasi hutang. Akibatnya, usaha akan mengalami masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, atau akuntabilitas.

5. Tidak beradaptasi dengan perubahan

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam dunia bisnis. Perubahan dapat bersumber dari dalam atau luar usaha. Perubahan dapat berupa perubahan teknologi, pasar, konsumen, pesaing, regulasi, atau lingkungan. Perubahan dapat memberikan dampak positif atau negatif bagi usaha.

Perubahan sangat penting untuk membantu pengusaha menemukan peluang baru, meningkatkan kreativitas, inovasi, dan produktivitas, serta memperbaiki kekurangan. Tanpa beradaptasi dengan perubahan, pengusaha akan ketinggalan zaman, kehilangan pelanggan, tergerus pesaing, atau melanggar aturan. Akibatnya, usaha akan stagnan, terpuruk, atau gulung tikar.

Itulah lima ciri-ciri usaha yang akan bangkrut di bulan pertama. Jika Anda ingin menghindari nasib buruk tersebut, sebaiknya Anda memperhatikan dan memperbaiki kelima aspek tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk menjadi pengusaha yang sukses. Selamat berbisnis! 😊

Share This Article
Leave a comment