Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Go Digital di 2024, Apa Iya

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

Jakarta – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia.

UMKM memberikan kontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.

Namun, UMKM juga menghadapi tantangan di era digital, terutama saat pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital di 2024.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, dan kesejahteraan UMKM di pasar global.

Saat ini, baru sekitar 20,2 juta UMKM yang sudah onboarding digital, atau naik sebesar 12,2 juta sejak awal pandemi.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pemerintah akan terus melakukan edukasi dan literasi digital kepada UMKM agar bisa memanfaatkan teknologi dan platform digital untuk memasarkan produk dan jasa mereka.

Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai fasilitas dan insentif, seperti bantuan modal, subsidi bunga, relaksasi perpajakan, dan kemudahan perizinan.

Namun, upaya pemerintah saja tidak cukup. Para pelaku UMKM juga harus memiliki strategi pemasaran yang efektif untuk bisa bersaing di era digital.

beberapa strategi pemasaran yang bisa dilakukan oleh UMKM:

  • Melakukan riset pasar secara mendalam untuk mengetahui kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen, serta kompetitor dan peluang pasar yang ada.
  • Menentukan jenis produk yang sesuai dengan pasar sasaran, baik dari segi kualitas, harga, manfaat, maupun desain kemasan yang menarik dan kekinian.
  • Memanfaatkan media sosial dan marketplace sebagai sarana promosi, distribusi, dan interaksi dengan konsumen. Media sosial dan marketplace bisa membantu UMKM menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan brand awareness, dan mendapatkan feedback dari konsumen.
  • Membuat konten yang menarik, informatif, dan edukatif untuk menarik perhatian dan minat konsumen. Konten bisa berupa artikel, blog, video, podcast, infografis, atau kuis dan giveaway yang bisa meningkatkan engagement dan loyalitas konsumen.
  • Melakukan inovasi produk secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan tren dan permintaan pasar. Inovasi produk bisa berupa penambahan fitur, varian, atau rasa baru, atau penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan sehat.
  • Bergabung dengan komunitas online yang relevan dengan bidang usaha, baik sebagai tempat belajar, berbagi, maupun berkolaborasi dengan sesama pelaku UMKM. Komunitas online bisa membantu UMKM memperluas jaringan, mendapatkan informasi, dan meningkatkan kredibilitas.
  • Memanfaatkan jasa ekspedisi yang terpercaya dan terjangkau untuk mengirimkan produk kepada konsumen. Jasa ekspedisi yang baik bisa memberikan kecepatan, keamanan, dan kenyamanan bagi konsumen, serta meningkatkan citra positif bagi UMKM.
  • Menggunakan jasa influencer atau key opinion leader (KOL) yang sesuai dengan target pasar untuk mengendorse produk. Jasa influencer atau KOL bisa membantu UMKM meningkatkan awareness, trust, dan sales, karena mereka memiliki pengaruh dan kredibilitas yang tinggi di kalangan konsumen.

Demikianlah beberapa strategi pemasaran yang bisa dilakukan oleh UMKM di era digital.

Dengan strategi yang tepat, UMKM bisa memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan di era digital, serta mencapai target pemerintah untuk 30 juta UMKM go digital di 2024.

Share This Article
Leave a comment