Pola Kaya dan Pola Miskin Ala Robert Kiyosaki

Moh. Luthfi
5 Min Read
Pola Kaya dan Pola Miskin Ala Robert Kiyosaki
Pola Kaya dan Pola Miskin Ala Robert Kiyosaki

Setiap orang kaya ada polanya dan orang miskin juga ada polanya. Kita bisa menjadi berkecukupan dengan mengikuti pola hidup orang kaya. Begitu juga sebaliknya, kita akan menjadi miskin ketika pola hidup kita seperti orang miskin.

Robert Kiyosaki dalam buku Rich Dad Poor Dad dan buku Second Change menjabarkan pola hidup orang kaya, pola hidup orang miskin dan pola hidup kelas menengah.

Pola Hidup Orang Miskin

Orang miskin pola hidupnya selalu fokus sama pendapatan dan pengeluaran. Artinya setiap pendapatan langsung dihabiskan untuk pengeluaran.

Orang miskin punyak kebiasaan uang dihabiskan untuk konsumsi bahkan kalau dapat uang besarpun ingin dihabiskan juga. Mereka tidak punyak kebiasaan mengalokasikan pendapatannya untuk investasi.

Ada sebagian disisihkan untuk tabungan, tetapi pada akhirnya juga dihabiskan untuk konsumsi gaya hidup atau dikonsumsi untuk sesuatu yang nilainya terus berkurang.

Pola Hidup Kelas Menengah

Pola hidup kelas menengah fokus pada pendapatan dan liability. Sebagian besar pendapatan mereka akan digunakan untuk membeli gaya hidup karena status sosial.

Sangat banyak kelas menengah terjerumus ke garis kemiskinan. Hal ini karena kebiasaan yang terjadi adalah pasive spending dan invicible spending yang didasari life style.

Pasive spending adalah pengeluaran yang waktu kita tidurpun tetap keluar seperti segala macam cicilan. Aliran kasnya (cash flow) adalah pendapatan yang diperoleh digunakan untuk konsumsi dan pembiayaan.

Pendapatan berikutnya adalah akan bocor untuk konsumsi dan membayar cicilan bahkan munkin akan menambah pembiayaan lagi.

Invicible spending adalah pengeluaran yang datangnya dari penurunan nilai aset kita. Seperti saat membeli motor baru dengan cicilan maka tanpa disadari nilai motor tersebut akan terjun bebas harganya ketika dijual.

Invicible spending tampak seperti aset tetapi sebenarnya liability (kewajiban). Mereka tidak memiliki aset produktif tetapi yang ada hanyalah penurunan nilai aset dan kewajiban produktif.

Kelas menengah ingin tampak seperti orang kaya. Tapi karena hanya sibuk tampak orang kaya maka tidak akan menjadi orang kaya.

Dengan demikian pola hidup kelas menengah yang akan jatuh ke garis kemiskinan adalah mereka yang fokus ke gaya hidup dan bersumber pada kewajiban seperti mobil mewah, tas mewah, HP baru dan lain lain.

Pola Hidup Orang Kaya

Pola hidup orang kaya fokus sama aset terutama aset produktif. Aliran kasnya berasal dari pendapatan kemudian sebagian pendapatan digunakan untuk investasi.

Selanjutnya setelah asetnya produktif, maka pengeluaran diambil dari hasil aset investasi atau disebut pasive income. Sedangkan pendapatan hasil bekerja (productive income) digunakan untuk konsumsi dan investasi lagi.

Pola hidup orang kaya sangat sederhana, mereka lebih suka investasi dari pada konsumsi gaya hidup. Mereka tahu bahwa suatu saat asetnya akan menghasilkan uang. Saat inilah pengeluaran diambil dari aliran aset bukan dari pendapatan produktif.

Mereka berhak melakukan konsumsi gaya hidup karena diambil dari aliran asset produktif bukan dari pendapatan hasil bekerja. Investasi yang dilakukan membuahkan hasil dengan mengorbankan konsumsi yang enak-enak selama memperoleh pendapatan.

Hal ini berbeda dengan pola orang miskin yang fokus pada pendapatan dan pengeluaran. Termasuk berbeda dengan pola hidup kelas menengah yang fokus pada pendapatan dan kewajiban atau gaya hidup.

Di samping itu, kebiasaan amal juga menjadi bagian gaya hidup mereka sebagai bentuk rasa syukur. Kebahagiaan muncul setelah berbagi bukan saat mengumpulkan uang.

Kebiasaan menabung yang dilkaukan oleh orang kaya dengan tiga tujuan, yaitu pertama, untuk dana darurat dengan motif berjaga-jaga. Kedua, untuk konsumsi yang dibutuhkan masa depan. Ketiga, untuk dana investasi, hal ini dilakukan karena butuh dana besar untuk investasi sehingga perlu menabung.

Pola hidup yang fokus pada aset melalui investasi yang dilakukan oleh orang kaya adalah sebagai berikut :

Pertama, investasi aset. Mereka melakukan investasi tidak harus mahal tetapi dari yang mudah dan murah. Seperti menanam pohon jati, pohon pisang, piara ayam, dan lain lain.

Kedua, investasi ilmu. Ini adalah investasi paling penting karena akan memperbaiki kualitas diri. Hampir orang yang sukses memiliki pengetahuan yang luas dan tanggung jawab moral yang tinggi.

Suatu produk ditangan yang berpengatahuan hasilnya akan berbeda dibandingkan dengan ditangan orang biasa. Kecap yang diberi brand memiliki nilai yang berbeda dengan kecap yang dijual dengan standart biasa.

Ketiga, investasi relasi. Investasi relasi walaupun tidak berbentuk barang tetapi sangat mahal karena berupa akses networking yang memperlancar distribusi ekonomi.

Apalagi di era digital, relationship sangat berguna sebagai fondasi economic share. Kolaborasi ekonomi ditahun digital sangat menggurita terutama untuk anak anak muda generasi Z.

Share This Article