Transformasi Digital Untuk Usaha Mikro

Moh. Luthfi
5 Min Read

Industry 4.0 yang ditandai dengan Internet Of Things (IoT) dan Artificat Intellegency (AI) menjadi motor penggerak digitalisasi ekonomi. Society 5.0 yang diperkenalkan jepang dengan manusia sebagai sentral kehidupan, yakni manusia sebagai pengendali digital ekonomi yang menitikberakan pada aspek humanisme menjadi fenomina baru yang menjawab permasalahan industry 4.0. Realitas tersebut memaksa pelaku ekonomi melakukan adaptasi terhadap tranformasi digital. Pelaku usaha dalam proses bisnisnya telah banyak melakukan integerasi digital untuk mengurangi biaya operasional sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan customer experience (pengalaman pelanggan).

Usaha mikro adalah usaha dengan asset maksimal 50 juta dan merupakan pelaku usaha paling besar populasinya dengan segala masalah yang dihadapi terutama digitalisasi ekonomi telah mendisrupsi kegiatan ekonomi yang menggunakan cara tradisonal. Dunia telah berubah, pelaku usaha mikro harus beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang menuntut kita melakukan kecepatan dan kemudahan. Dua kata kecepatan dan kemudahan menjadi ciri khas generasi mellenial dan generasi Z yang merupakan konsumen terbasar saat ini. Digitalisasi ekonomi dengan Internet Of Things (IoT) dan Artificat Intellegency (AI) bagian dari jawaban atas kecepatan dan kemudahan. Sehingga transformasi digital harus segera dilakukan oleh usaha mikro kalua usahanya mau bersaing dengan yang lain.

Ketika dihadapkan dengan tranformasi digital maka pelaku usaha mikro banyak mengalami pemahaman yang keliru karena digitalisasi ekonomi selalu didefinisikan dengan perdagangan online atau online shop dengan marketplace sebagai wadahnya. Akibatnya ekosistem di hulu lamban bergerak karena marketplace diserbu produk luar yang lebih murah. Karena semuanya bergerak ke perdagangan dan afiliator, ketika menginginkan harga murah dengan varian banyak maka secara otomatis akan meninggalkan produk dalam negeri. Padahal tranformasi digital yang paling dibutuhkan di hulu seperti produksi yang efisien dan produktif, akses keuangan yang cepat, pembukuan digital, manajemen stok yang praktis. Jadi, trasfomasi digital terutama usaha mikro bukan hanya digital marketing, tetapi juga yang paling penting adalah transformasi digital di produksi, manajemen stok, rekrutmen, akses keuangan untuk modal, dan lain sebagainya. Fondasi ini yang hilang di usaha mikro kerena semuanya melakukan aktivitas perdagangan online, lupa bagaimana cara menghasilkan output yang produktif dengan efisiensi memanfaatkan digital ekonomi. Disamping mereka lupa bagaimana membuat aktivitas usaha lebih praktis dengan digital ekonomi. Bahkan meraka kurang memanfaatkan digitalisasi ekonomi untuk akses keuangan.

  • Trasnformasi digital manajemen dan produksi

Transformasi digital dibagian produksi mengalami peningkatan melalui digitalisasi ekonomi. Pada aspek sumber daya, proses produksi yang menggunakan alat teknologi mengurangi biaya produksi. Bahkan usaha mikro bisa menggunakan alat teknologi sederhana. Bukan hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga meningkatkan produktivitas. Di era tranformasi digital sumber daya juga bisa melakukan efisiensi melalaui kolaborasi ekonomi dengan membangun kemitraan. Kemudian aspek aktivitas ekonomi, digitalisasi membantu melakukan usaha dengan praktis seperti pembukuan dapat diganti dengan pembukuan digital, pengaturan stok barang bisa diganti dengan aplikasi manajemen stok dan riset usaha bisa menggunakan IA database.   

  • Transformasi digital akses keuangan

Usaha mikro agak kesulitan ketika mau melakukan pembiayaan disamping banyak yang tidak memiliki jaminan usaha  profitable, juga karena minimnya literasi keuangan mereka. Tranformasi digital keuangan banyak membantuk akses modal bagi pelaku usaha mikro seperti akses dana UMKM, akses dana ke crowdfunding, dan akses keuangan ke badan zakat untuk memperoleh zakat produktif. Akses keuangan ini bisa menjadi alternatif ketika kesulitan ke lembanga keuangan bank sehingga terhindar dari pembiayaan rentenir.

  • Transformasi marketing digital

Ketika fondasi transformasi digital di hulu telah dilakukan di atas, maka langkah selanjutnya adalah hilirisasi marketing digital. Kata bijak mengenai “berfikir global dan bertindak lokal” pintu masuknya di pemasaran digital. Transfirmasi marketing digital bukan hanya sekedar memasarkan produk lewat chanel online tetapi core value (nilai inti) adalah membangun postioning, diffrensiasi dan branding lewat jalur digital. Melalui pemasaran digital diharapkan potensi ekonomin local dapat menghadirkan produk yang layak dan sampai ke konsumen dengan cepat dan mudah melalui connecting digital.  

Tranformasi digital di atas harus dilandasi aspek moralitas untuk membantu nilai-nilai kemanusian dan terpeliharanya ekosistem ekonomi disamping profit yang diharapkan. Integeritas dan tanggung jawab tetap menjadi penunjuk arah kebaikan dan kesejahteraan ekonomi. Di jalur pemegang kebijakan, pemerintah wajib melakukan regulasi ulang untuk melindungi produk dalam negeri dengan bijak

Share This Article
Leave a comment